Oleh : Drs. Amron Awaludin
ilustrasi gambar : Kompasiana.com |
Dikisahkan seorang buta ahli ibadah sangat istiqomah menjaga amal sholat jamaah terutama subuh. Suatu saat dia sakit kakinya sehingga tak dapat berjalan, Munculah argumen nafsu dalam hatinya " ah aku kan sakit lebih baik shalat dirumah saja" kata-kata ini ia lawan dengan tetap berjamaah walau harus merangkak.
Pada hari kedua datang seorang pemuda menawarkan diri untuk menggendongnya ke masjid. Abid buta ini merasa aneh dalam hatinya maka pada hari berikutnya dia bertanya " eh kamu namanya siapa?" si pemuda menjawab " alah tidak penting kamu tahu namaku yang penting aku sudah membantumu aku senang.". Abid menimpali " enggak aku ingin berterima kasih dan mau mendoakanmu, siapa namamu?, pemuda menjawab" Aku gak butuh doamu?' Kemudian Abid berkata ,” kalau begitu besuk lagi jangan bantu aku, aku tidak mau dibantu tanpa aku bisa membalasnya.
Akhirnya si pemuda menjelaskan “Aku adalah setan”., Begitu kaget sang Abid ”Lho setan kan biasanya menggoda manusia agar tidak mau ibadah, ini kamu kok malah bantu, emang nya kenapa?”. Setan menjelaskan, ”kamu sudah tidak bisa saya goda untuk tidak beribadah , cuman aku tidak rela kamu dapat pahala besar karena kesulitan dalam ibadahmu, maka aku mudahkan kamu dalam ibadah jamaah subuh agar pahalamu tidak sebesar yang dilakukan dalam kesulitan.”.
Akhirnya si Abid membentak setan “ pergi kamu, aku tidak sudi ibadahku kau bantu”. Dalam sak kedepen netro (sekejap) setan laknatulloh langsung terlempar dari pandangan mata.
Setan menjelaskan, ”kamu sudah tidak bisa saya goda untuk tidak beribadah , cuman aku tidak rela kamu dapat pahala besar karena kesulitan dalam ibadahmu, maka aku mudahkan kamu dalam ibadah jamaah subuh agar pahalamu tidak sebesar yang dilakukan dalam kesulitan.”
Dari cerita ini kita bisa ambil hikmah bahwa setan tak pernah kehabisan strategi untuk menggoda manusia.
- target ideal berbuat maksiyat
- target kedua melemahkan keinginan beribadah agar tak terlaksana
- target ketiga jika tetap dilaksanakan maka setan merusak kualitas saat pelaksanaan ibadah , merusak kualitas ibadah dengan riya
- target keempat memperkecil nilai pahala sampai ke titik nol.
Cerita ini juga mencoba memancing rasa malu kita bahwa orang dengan keadaan buta , sakit kaki masih berjuang keras Istiqomah taat sholat jamaah. Kita punya mata sehat gak sakit ternyata masih enggan, berarti setan baru pakai strategi tahapan kedua saja kita sudah terlemahkan, kalah KO. Naudlubillah . Mari bangkit Istiqomah dan terus meningkat.
0 Komentar
Terimakasih sudah mengirimkan pesan kepada kami